Maria Van de Velde Gentayangan 300 Tahun Mencari Kekasih - Cerita Horor

“Selamat Datang di Pulau Onrust”,sebuah papan besar terlihat jelas ketika perahu motor yang membawa rombongan kami mendekati dermaga salah satu pulau paling bersejarah di kawasan kepulauan seribu ini.Siang itu, kebetulan hari libur sehingga suasana pulau ini cukup ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Nusantara dan ada juga sebagian wisatawan mancanegara.

“Pulau ini dinamakan “Onrust”, karena dalam bahasa Belanda artinya pulau ini tidak pernah beristirahat alias “on terus”, selain itu pulau ini juga dinamakan Pulau Kapal”.demikian pembukaan penjelasan Pak Indra yang bertugas sebagai pemandu wisata kali ini. Kedua nama tersebut didapatkan karena memang pada jaman kejayaannya pulau ini memang terus sibuk baik sebagai benteng, galangan kapal dan bahkan juga karantina haji.

Kami kemudianberkumpul di sekitar prasasti sambil mendengarkansejarah singkat pulau yang pernah memiliki galangan kapal uap termodern di dunia ini.Setelah itu, perjalanan dimulai dengan sekilas mengunjungi rumah dokter yang sekarang berfungsi menjadi museum.

Berjalan di tengah pepohonan di antara reruntuhan bekas rumah sakit dan juga asrama haji dengan belaian angin laut yang sepoi-sepoi menimbulkan suasana yang damai .Namun , tiba- tiba saja suasan damai ini menjadi terhentak ketika kami menemukan sebuah kompleks pemakaman tua yang tidak terlalu luas.

Komplek pemakaman Belanda, demikian penjelasan pada sebuah papan kecil . Dijelaskan bahwa disini dimakamnkan sekitar 40 orang Belanda yang ada umumnya mati pada usia muda. Orang Belanda itu meninggal lebih muda karena penyakit tropis dan juga kebiasaan hidup dan tata cara di Belanda yang terus dibawa ke Nusantara, antaralain dengan kebiasaan berpakaian model Eropa yang ternyata tdak cocok di negri beriklim tropis.

Puluhan batu nisan tua yang sebagian besar tidak terawat berserakan di pemakaman kecil ini.Sebagian besar bahkan sudah tidak dapat dikenali lagi siapa pemiliknya.Namn ada beberapa yang diberi papan pengenal khusus dan sedikit kisah. Namun semuanya merupakan kisah yang tragis.

Satu dianataranya adalah Anna Andriana Duran, yang merupakan anak gadis kecil dari Bastian Duran.Anna kecil dilahirkan di Pulau Onrust pada 19 Desember 1763 dan meninggal 19 September 1772..Betapa Anna kecil hanya sempat meninkmati kehiduapan kurang dari sembilan tahun saja.

Ada sebuah kisah yang sangat tragis tergambarkan pada sebuah batu nisan tidak jauh dari makam Anna.Pusara ini milik seorang wanita muda bernama Maria Van de Velde.Maria lahir di Amsterdam pada 1693 dan meninggal di Onrust pada 19 November 1721.

Dikisahkan Maria mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena menunggu kekasihnya yang tidak kunjung kembali.Dan karenanya menurut kisah penduduk setempat, arwah Maria, pada hari-hari tertentu masih sering gentayangan dan mengunjungi baik pusaranya maupun tempat-tempat tertentu di ulau Onrust yang penuh kenangan. Bahkan setelah hampir 300 tahun setelah kematiannya.

Sebuah pusi yang menggambarkan kepiluhan dipahat abadi pada pusaranya dalam Bahasa Belanda yang menyatakan bahwa walaupun Maria telah dikubur seharusnya Maria masih dapat hidup bertahun-tahun lagi.

Dari makam Maria ini kami masih sempat berjalan lagi ke bagian pojok pulau dan menemukan sebuah cungkup makam keramat.Tidak jelas siapa pemilik makam ini. Di dalamnya ada dua buah makam sederhana dengan keramik berwarna biru dan ada sebuah galah dengan hiasan sang saka merah putih di salah satu nisan.Menurut pemandu kami ini adalah makam Kartosuwiryo, gembong DI/TII yang dieksekusi di kawasan ini di awal tahun 1960an.?

Siapa sangka, Maria yang tetap hidup selama hampir tigaratus tahun bisa berdampingan dengan Karosuwiryo di Pulau yag tidak pernah istirahat ini.

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Unknown — Wednesday 24 January 2018 — 1 Comment — Cerita Horor, Misteri