Cheropobic Part 1



Cheropobic


Menjadi seorang driver Gojek bukanlah suatu cita-cita bagiku. Aku memutuskannya agar bisa bertahan hidup lebih lama di Kota Bandung, yang mana kerjaan ku masih belum bisa mencukupi kebutuhanku sehari-hari.
Sudah 2 bulan aku menggeluti pekerjaan sampingan ini. Jika aku pikir-pikir, menyenangkan juga, karna selain bisa berinteraksi dengan banyak orang, uang yang kudapati setiap harinya bisa aku gunakan untuk membeli mie instan dan membayar kost-an.
Sepulang kerja aku bergegas pergi ditempat biasa aku menunggu penumpang, yang sering aku sebut dengan mangkal.
"Sepi juga disini." Pikirku. Karna biasanya aku mendapati beberapa driver gojek lainnya disini. Aku aktifkan saja aplikasinya sembari memesan semangkuk somay.
Tak lama dan somay pun belum aku habiskan, ponselku berbunyi menandakan bahwa aku mendapatkan orderan tepatnya di jalan depan pasar Cicadas. Dengan terburu-buru kuhabiskan semangkuk somay dengan menahan rasa panas membakar lidah. Aku sangat menghargai makanan jika dalam keadaan sesulit ini.
Setibanya di depan pasar, aku mencoba menghubungi orang itu.
"Pak, bapak Fauzan, kan?" Seorang wanita yang memanggil namaku. Dan menepuk pundakku dari belakang.
"I-iya, ini saya. Eneng yang mau saya anterin ke Gasibu kan?" Aku memanggilnya dengan sebutan itu karna dia masih sangat muda.
"Kalau begitu, silahkan helm nya," Tambahku sembari menyodorkan helm kepadanya.
Karna jalan yang tidak terlalu macet, aku bisa sampai tujan hanya dengan 15 menit saja.
"Nih, Pak. Uangnya,"
"Aduuh, apa nggak ada uang kecil? Kebetulan cuman eneng penumpang pertama saya sore ini," jawabku kebingungan.
"Nggak, ini buat bapak aja. Kebetulan, saya juga dapet uang tambahan hari ini." Jawabnya dan langsung saja ia pergi dan tak menghiraukan aku yang sedang kebingungan.
" Ah, yang namanya rejeki, memang gak baik kalo ditolak. Tapi kok tumben gasibu sepi gini?" Gumamku.
" Mau yang lebih lagi, Fauzan? " Suara lelaki yang mengagetkanku. Dia ada tepat disamping kananku.
"Haduh, kek. Bikin kaget saya aja." Dengan mengusap dada berharap jantungku kembali tenang.
"Saya tanya sama kamu. Apa kamu mau yang lebih?" Sembari tersenyum dengan pandangan yang terpaku padaku.
"Maksud kakek, apa?" Tanyaku kebingungan. Namun ia hanya tersemyum dan berjalan perlahan menjauh dariku. Aku hanya terheran-heran. Apa maksudnya?
"KAMU BARU MENERIMA UANG 50RIBU. APA KAMU MAU LEBIH?"
"ASTAGA!!!" aku terkejut hingga terjatuh dari motorku. Dan menyeret tubuhku sedikit menjauh darinya. Karna dia barusaja berteriak dibelakangku.
"Bu.. bukannya, kakek?"
"JAWAB SAJA! IYA ATAU TIDAK?!" dengan memotong perkataanku. Akhirnya aku hanya mngangguk dan berharap agar dia segera pergi. Kini raut wajah marahnya berubah menjadi sangat bersahabat, dan kembali tersenyum kepadaku.
"Bagus, kalau begitu. Segeralah pulang. Dan lihat apa yang terjadi," jawabnya singkat. Lalu membalikkan badan. Berjalan menjauh dariku.
"Dasar gila.. fyuhh..." Ku angkat motorku kembali dan bergegas untuk segera pulang ke kost-an. Sepertinya aku akan meriang.

Bersambung...

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Cheropobic Part 1"

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete