Cheropobic part 3



Cheropobic part 3
Sudah dua minggu lebih aku mendapatkan keberuntungan yang bertubi-tubi. Dimanapun aku berada, bahkan pada saat aku mencoba untuk tidak masuk kerja dan juga tidak berangkat untuk ngojek, aku malah mendapati seseorang yang sedang kebingungan. Dan pada saat aku tanyakan, dia hendak menuju ke suatu tempat yang kebetualan aku mengetahuinya. Setelah itu, dia juga memberikan aku uang 200rb sebagai ucapan terimakasih. Memang, keberuntungan ini sudah sangat melekat padaku.
Tok... Tok... Tok...
"Siapa malam-malam begini?" Aku beranjak dari kasur dan menengok jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Siapa?"
"Ini kakek, nak," jawabnya.
"Tunggu kek," jawabku girang. Karna jujur, aku sangat ingin bertemu dengannya. Untuk menceritakan semua, semua yang aku dapatkan pada saat terakhir kali aku bertemu dengannya.
"Silahkan masuk kek,"
"Nak, kakek hanya ingin mlihat keadaanmu sekarang," sepertinya dia tidak akan berlama-lama disini. Karna dia hanya berdiri di ambang pintu dan tidak mau masuk.
"Oh, keadaanku baik, kek. Malah aku mau berterimakasih sama kakek,"
"Nak, sebaiknya kamu tidak mengabaikan apa yang pernah kakek katakan waktu itu,"
"Perkataan yang mana ya kek?" Jawabku bingung.
"Bagus!"
"Apanya yang bagus, kek?"
"Aku bebas!"
"Maksudnya?" Tanyaku yang semakin kebingungan,"
"Hahahahaha..." Kemudian seiring ia tertawa, kini tubuhnya menjadi transparan dan perlahan menghilang tepat didepan wajahku. Aku sontak merasa takut dan langsung menutup pintu dengan sangat kencang lalu menguncinya.
Dengan mataku yang masih terbelalak dan keringat dingin mengucur deras dari setiap pori-pori wajahku, aku langsung melompat ke atas kasur dan terduduk di sudutnya sehingga punggungku menyentuh dinding.
Perasaan yang tidak karuan kini menyelimutiku. Cemas, bingung, dan apalah itu namanya, semua berkumpul didalam kepalaku. Sepertinya aku tidak akan bisa tidur malam ini.
*******************
Tiga hari setelah pertemuanku dan mungkin yang terakhir kalinya, aku tidak atau mungkin belum mendapatkan hal yang buruk seperti apa yang aku bayangkan malam itu. Kemujuran selalu ada di diriku, bahkan semakin lama semakin meningkat kurasa.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku yang sedang melamun di pantri. Dan itu membuatku terkena serangan jantung ringan.
"Fauzan, kita berendam, yuk?" Ajak teman kerjaku, Hanan
"Eh, kaget lah. Kapan bro, terus dimana?" Tanyaku lagi.
"Nanti sepulang kerja. Di pemandian air panas Garut,"
"Oke, nanti kita ketemu di kost-an ku ya?"
"Deal," kamipun sepakat.
********************
Hampir 3 jam kami diperjalanan untuk sampai kemari. Karna jalanan cukup ramai hingga kemacetan sulit untuk dihindarkan. Apabila jalanan lenggang, kami hanya membutuhkan waktu 2jam saja hingga sampai ke tujuan dengan kendaraan yang sama yaitu motor. Tapi tak apa, meskipun terjebak macet dan kolam lumayan ramai. Air hangat yang nyaman bisa mengibati sedikit kekecewaanku.
"Nah, giliran kamu. Ayo cepet, airnya udah nungguin loh," ia pun berlalu dan aku hendak memasuki kamar mandi untuk melepas pakaianku dan mengganti celanaku dengan celana pendek.
Aku keluar dari kamar mandi, berjalan menyusuri pinggiran kolam untuk menghampiri Hanan. Namun entah kenapa, orang-orang sepertinya memperhatikanku dari belakang. Aku mencoba untuk menoleh, kulihat pandangan mereka seperti pandangan orang yang melihat sesuatu yang menjijikkan.
AKu mempercepat langkahku dan mencoba masuk kedalam kolam. orang-orang yang berada disekitar kolam yang hendak aku masuki mulai menjah.
"Orang-orang kenapa sih? Kok kayaknya jijik gitu kalo ngeliat,"
"Ngeliat siapa?" Tanya Hanan.
"Siapa lagi? Liat aja ke sekitar," ucapku lagi. Yang lalu Hanan mengedarkan pandangan pada semua orang. Terlihat salah seorang dikerumunan para wanita menunjuk-nunjuk punggungku.
"Coba kamu balik badan," pintanya. Setelah aku membalikkan badan, Hanan langsung menjauh dah melompat ke atas kolam.
"Eh, kamu kenapa, Nan?"
"Punggung kamu, Kok gosong gitu?" Jawabnya dengan raut wajah yang menyerupai orang-orang disekitarku.
"Apa?!" Aku kemudian berusaha berjalan dengan cepat ketepian. Dan berlari masuk kekamar mandi. Kulihat bayanganku di cermin, lalu mencoba membalikkan badanku. Dan benar saja, aku melihatnya. Warnanya hitam dan berbintik merah, aku mencoba untuk menyentuhnya. Ini tidak terasa sakit namun, bintik yang tersentuh itu pecah lalu mengeluarkan cairan lengket dan berbau sangat amis.
Dor... Dor... Dor...
"Pak, bisa saya bantu? Saya kebetulan pekerja di rumah sakit. Mungkin saya bisa membantu?" Seseorang yang berada dibalik pintu itu seperti malaikat bagiku. Yah, keberuntungan itu memang masih melekat padaku.
Lalu aku membuka pintunya, dan seorang pemuda itu masuk guna mengetahui penyakit apa yang sedang menyerang tubuhku ini.
"Ini seperti cacar air. Tapi, biasanya tidak sampai gosong begini sih, pak," jelasnya.
"Terus saya harus gimana dong?" Tanyaku panik, yang sembari memegang tangan pemuda itu.
"Mari, bapak saya bawa naik ambulance sekarang. Karna kebetulan saya juga kemari dengan mobil itu," kemudian ia membawaku keluar setelah aku mengenakan pakaian ku lagi. Ya, keberuntunganku masih ada. Tapi, apakah aku ini masih beruntung atau bagaimana?
Bersambung....

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Cheropobic part 3"

  1. DOWNLOAD SEKARANG JUGA, ADA YANG BARU DAN TERBAIK UNTUK BISA NONTON FILM DRAMA KOREA DI SMARTPHONE, DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR DI GOOGLEPLAY SECARA GRATIS, DRAMA TERBARU DAN TERLENGKAP.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    ReplyDelete